Ubah Toxic Workplace, Begini Caranya!

Ali Putera

|

13 October, 2022

Bagikan artikel ini

Icon Facebook

Icon Twitter

Toxic workplace lebih dari sekadar berkumpulnya orang-orang dengan perilaku toksik di satu tempat kerja yang sama. Ini adalah tentang kultur yang menyimpang, norma-norma yang menurunkan produktivitas yang pada akhirnya berpengaruh pada performa perusahaan itu sendiri. Pada akhirnya hal ini akan mengubur energi, rasa kebersamaan dan optimisme yang ada.

Ada berbagai alasan yang menyebabkan sebuah perusahaan menjadi toxic workplace. Namun ada satu elemen universal yang tidak bisa disangkal menjadi penyebab munculnya budaya beracun dalam bisnis. Salah satunya adalah pimpinan yang tidak bijaksana dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Lalu, langkah apa saja yang bisa Anda lakukan untuk mengubah toxic workplace dan membangun budaya kerja yang lebih baik?

Stop Micromanaging

Sebagian besar toxic workplace bermula dari cara kepemimpinan yang mendikte. Micromanaging akan membuat ruang gerak karyawan menjadi terbatas dan ini adalah racun yang perlu diwspadai. Jika Anda ingin membuat kemajuan yang besar, mulailah memberikan sebagian besar otonomi dengan membiarkan karyawan mengerjakan sendiri tugas mereka tanpa komando dan kontrol berlebihan.

Atasi Segera Karyawan dengan Kinerja Buruk

Orang berkinerja tinggi cenderung akan merasa frustrasi jika rekan-rekan kerjanya bermasalah dan membuat semua tugas jadi terhambat. Pastikan karyawan berkinerja buruk memahami kekurangan mereka dan beri mereka waktu singkat untuk memperbaikinya. Jika tidak bisa, jangan ragu untuk menggantinya dengan orang yang memang memiliki kompetensi.

Sesuaikan Sumber Daya yang Ada dengan Prioritas Anda

Bisnis tidak selalu tentang ‘menghasilkan untung sebesar-besarnya, dengan modal sesedikit-sedikitnya’. Ketika karyawan merasa tidak memiliki kapasitas untuk menyelesaikan tuntutan yang Anda minta, mereka pada akhirnya akan merasa frustrasi dan tidak akan bisa berbuat lebih banyak dari apa yang sudah mereka lakukan saat ini.

Hargai Setiap Orang yang Ada di Perusahaan Anda

Banyak orang toksik terbentuk akibat perasaan diremehkan dan tidak dihargai. Namun, hal ini akan berubah total ketika para pemimpin menaruh rasa ingin tahu yang tulus pada mereka. Memerhatikan semua karyawan, menanyakan perkembangan karier hingga pertumbuhan pribadi mereka.

Pujian, pengakuan bahkan rewards akan membuat karyawan merasa dihargai. Ini bisa meminimalisasi menyebarnya ‘racun’ di perusahaan Anda.

Manfaatkan Teknologi

Saat ini, perkembangan teknologi telah membuat beragam pekerjaan menjadi lebih mudah dan sederhana. Ketika perusahaan Anda mengadopsi teknologi dan proses kerja lebih efisien, karyawan punya lebih banyak waktu untuk melakukan hal lain seperti mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan dan lain sebagainya.

Teknologi berupa HR software juga menjadi salah satu hal yang dapat menurunkan tingkat toksisitas di perusahaan Anda. Sistem presensi, pengajuan cuti serta lembur yang lebih mudah akan meningkatkan kepuasan karyawan yang pada akhirnya mengubah toxic workplace ke arah yang positif.

Ingin mengimplementasikan HR & Payroll Management yang lebih baik di perusahaan Anda? Nusawork adalah solusinya. Cek informasi selengkapnya di sini.

Artikel Terkait

Dampak AI pada pekerjaan IT: Bagaiman Cara Pekerja IT Bertahan di Tengah Revolusi AI

Dunia HR

Dampak AI pada Pekerjaan IT: Bagaimana Cara Pekerja IT Bertahan di Tengah Revolusi AI

Gelombang AI Generatif telah melampaui fase euforia dan kini memasuki fase implementasi massal. Alat-alat yang dapat menghasilkan kode, teks, dan gambar berkualitas tinggi dalam hitungan detik telah mengubah lansekap pekerjaan secara fundamental. Pertanyaan utamanya bukan lagi apakah Dampak AI pada pekerjaan IT itu nyata, melainkan bagaimana para profesional harus segera beradaptasi untuk tetap relevan. Bagi banyak profesional, memasuki Era Prompt…

Baca:  Mengenal HCM, Fungsi, Penerapan, hingga Dampak ke Kinerja HRD
nusawork
|
03 December, 2025
Seni Negosiasi Gaji: Strategi Mendapatkan Nilai yang Sesuai dengan Kompetensi Anda

Dunia HR

Seni Negosiasi Gaji: Strategi Mendapatkan Nilai yang Sesuai dengan Kompetensi Anda

Bagi banyak profesional, momen diskusi gaji terasa canggung dan menakutkan. Padahal, negosiasi gaji adalah bagian alami dari proses rekrutmen dan kenaikan karier. Ini bukan soal meminta-minta, melainkan tentang penentuan nilai yang adil dan sesuai dengan value yang Anda bawa. Memahami Strategi negosiasi gaji yang efektif adalah kunci untuk mengamankan Kompensasi yang layak. 1. Riset Adalah Kunci Utama: Menentukan Nilai Pasar…

Baca:  Metode ADDIE: Panduan Ampuh HR Ciptakan Program Pelatihan Berkualitas Tinggi
nusawork
|
01 December, 2025
Dilema Karier: Kapan Harus Pindah Kerja, Bertahan atau Mengembangkan Diri?

Dunia HR

Dilema Karier: Kapan Harus Pindah Kerja, Bertahan atau Mengembangkan Diri?

Setiap profesional, di satu titik dalam hidupnya, pasti menghadapi persimpangan jalan ini. Anda merasa tidak nyaman, entah karena bosan, lingkungan yang kurang suportif, atau gaji yang stagnan. Pertanyaan besar yang muncul adalah: Kapan harus pindah kerja? Apakah perasaan ini hanya fase sementara, atau benar-benar sinyal bahwa sudah waktunya mencari tantangan baru? Mendapatkan jawaban yang tepat membutuhkan lebih dari sekadar emosi;…

Baca:  Keberhasilan Google dalam Memanajemen Karyawan melalui Aplikasi HRIS
nusawork
|
28 November, 2025
nusawork

Siap untuk kerja lebih produktif dengan Nusawork?

Optimalkan administrasi HR perusahaan Anda dan tingkatkan produktivitas karyawan dengan sistem HR terintegrasi.