6 Tips Menarik dan Mempertahankan Talenta Gen Z

Rachmad Raditiyoputro

|

13 September, 2023

Bagikan artikel ini

Icon Facebook

Icon Twitter

Generasi Z, atau yang lebih dikenal dengan Gen Z, merupakan istilah yang digunakan untuk mewakili kelompok usia yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012. Jika dilihat dari usia, Gen Z sekarang berada pada rentang usia 11 sampai 26 tahun. Dilansir dari Zurich, Gen Z diperkirakan akan mengisi 27% dari lapangan pekerjaan yang ada dalam 2 tahun ke depan.

Dari segi karakteristik, generasi ini tentu memiliki kebiasaan dan value yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Oleh karena itu, perusahaan perlu tahu bagaimana cara menarik Generasi Z dan mempertahankan talenta mereka. Ini sangat penting agar perusahaan bisa mendapatkan kandidat Gen Z yang sesuai dengan ekspektasi.

gen z cendrung aktif dengan dukungan suport dari perusahaan.
gen z cendrung aktif dengan dukungan suport dari perusahaan.

Ada beberapa tips untuk menarik Generasi Z yang bisa diterapkan oleh perusahaan mulai hari ini. Apa saja?

  1. Dorong Keberagaman, Kesetaraan dan Inklusi di Tempat Kerja

Dibanding generasi sebelumnya seperti Baby Boomer atau bahkan Generasi Milenial, Gen Z termasuk kelompok usia yang lebih menghargai keberagaman, kesetaraan dan inklusi. Untuk menarik Generasi Z, dunia bisnis harus mampu menciptakan lingkungan kerja yang ramah, adil dan inklusif serta menjunjung keberagaman dan individualitas.

Selain itu, perusahaan yang memiliki susunan kepemimpinan yang inklusif, cenderung lebih mampu menarik dan mempertahankan Gen Z dibanding perusahaan yang cenderung kaku dengan aturan lama.

 

  1. Tawarkan Lingkungan Kerja yang Fleksibel dan Sehat

Mayoritas Gen Z adalah orang-orang yang sangat menghargai work-life balance. Mereka cenderung menyukai lingkungan kerja yang fleksibel seperti WFH/WFA atau jadwal kerja yang fleksibel. Untuk bisa menarik Generasi Z dan mempertahankan mereka dalam perusahaan, bisnis perlu mulai menawarkan opsi-opsi semacam ini.

  1. Berikan Peluang untuk Tumbuh

Memiliki karier dengan jalan buntu adalah hal yang tidak disukai oleh siapa pun, termasuk Generasi Z. Karena itu, kebanyakan Generasi Z akan sangat menyukai lingkungan kerja yang menyediakan ruang dan kesempatan bagi mereka untuk belajar. Program bimbingan, pelatihan formal atau kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di sebuah perusahaan biasanya akan jadi nilai plus bagi Gen Z.

  1. Tawarkan Kompensasi dan Tunjangan yang Kompetitif

Untuk bisa tampil mencolok di antara para talenta Gen Z, hal yang tidak kalah penting untuk dimiliki oleh sebuah perusahaan adalah kompensasi dan tunjangan yang adil dan kompetitif. Ini tidak hanya mencakup gaji, tapi juga berbagai benefit lain termasuk asuransi kesehatan, diskon perusahaan hingga liburan berbayar. Berbagai kompensasi ini akan menjadi penawaran yang menarik bagi Generasi Z untuk bertahan di perusahaan tempat mereka bekerja.

  1. Susun Lowongan Pekerjaan dengan Benar

Generasi Z dikenal sebagai generasi yang tidak ragu berganti perusahaan, terutama jika mereka merasa tidak puas dengan posisi mereka saat ini. Gen Z juga termasuk orang-orang yang percaya diri dalam mencari peran baru.

Untuk menarik Generasi Z, bisnis harus memastikan bahwa lowongan pekerjaan dan deskripsinya dibuat dengan benar. Bagi mereka yang baru memulai karier, akan menjadi hal yang menakutkan ketika pemberi kerja mengharapkan kandidat dengan minimal pengalaman 3 tahun untuk posisi entry-level. Ini adalah kasus yang sangat sering terjadi.

gen z sangat menghargai transparansi jadi jobdec yang tepat adalah penting
gen z sangat menghargai transparansi jadi jobdec yang tepat adalah penting

Selain itu, memprioritaskan pengalaman dibanding keterampilan juga bisa membuat perusahaan kehilangan calon kandidat Gen Z yang berkualitas tinggi hanya karena ada satu syarat yang tidak bisa mereka penuhi.

  1. Berinvestasi pada Teknologi

Bukan rahasia lagi bahwa Gen Z adalah penduduk asli digital alias digital native karena mereka sama sekali tidak pernah merasakan era non-internet. Kecenderungan ini membuat mereka mengharapkan bisa bekerja di perusahaan yang menggunakan teknologi terkini. Tidak hanya teknologi yang berkaitan secara langsung dengan tugas dan peran mereka, tapi juga teknologi relevan untuk menyederhanakan proses, meningkatkan kolaborasi serta komunikasi di dalam perusahaan.

Nusawork sebagai pilihan software yang terdigitalisasi dan terotomasi merupakan salah satu teknologi yang perlu diterapkan di perusahaan untuk menarik Generasi Z. Dengan efisiensi manajemen SDM, proses kerja HR jadi lebih mudah dan tingkat retensi karyawan termasuk mereka yang berasal dari kelom Generasi Z dapat dipertahankan. Hubungi Nusawork di sini untuk informasi selengkapnya!

Artikel Terkait

nusawork-Attrition vs Turnover, Panduan Efektif HR Kelola Retensi Karyawan

Blog

Membedah Attrition vs Turnover, Panduan Efektif HR Kelola Retensi Karyawan

Sebagai seorang HR, memahami perbedaan antara employee attrition dan turnover adalah hal yang krusial dalam mengelola sumber daya manusia dengan efektif. Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, namun sebenarnya memiliki arti dan implikasi yang berbeda bagi perusahaan. Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat merancang strategi yang lebih baik untuk mempertahankan karyawan dan meningkatkan stabilitas organisasi. Apa itu Employee Attrition?…

tulus
|
15 April, 2025
nusawork-ump-2025

Blog

Daftar Lengkap Terupdate UMP di Indonesia Tahun 2025

UMP dan UMR Sering sekali menjadi topik hangat di dunia kerja Indonesia, terutama terkait dengan pembahasan upah minimum. Keduanya merupakan standar upah yang ditetapkan oleh pemerintah, namun memiliki perbedaan mendasar yang perlu dipahami oleh para pekerja maupun pengusaha. UMP, atau Upah Minimum Provinsi, adalah standar upah minimum yang berlaku di seluruh wilayah provinsi. Penetapan UMP ini dilakukan oleh gubernur dan…

tulus
|
11 February, 2025
nusawork individualisme vs kolektivisme

Blog

Individualisme vs. Kolektivisme: Menavigasi Perbedaan Budaya di Tempat Kerja

Perbedaan budaya dapat berdampak signifikan terhadap dinamika tempat kerja dan perilaku karyawan. Dua dimensi budaya yang menonjol, individualisme dan kolektivisme, membentuk cara individu mendekati pekerjaan, hubungan, dan pengambilan keputusan. Memahami nuansa budaya ini sangat penting untuk kepemimpinan dan manajemen yang efektif, khususnya di organisasi yang beragam. Pengertian Individualisme dan Kolektivisme Individualisme menekankan pencapaian pribadi, kemandirian, dan kemandirian. Dalam budaya individualistis,…

Alya
|
06 February, 2025
nusawork

Siap untuk kerja lebih produktif dengan Nusawork?

Optimalkan administrasi HR perusahaan Anda dan tingkatkan produktivitas karyawan dengan sistem HR terintegrasi.