Membedah Attrition vs Turnover, Panduan Efektif HR Kelola Retensi Karyawan

tulus

|

15 April, 2025

Bagikan artikel ini

Icon Facebook

Icon Twitter

nusawork-Attrition vs Turnover, Panduan Efektif HR Kelola Retensi Karyawan

Sebagai seorang HR, memahami perbedaan antara employee attrition dan turnover adalah hal yang krusial dalam mengelola sumber daya manusia dengan efektif. Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, namun sebenarnya memiliki arti dan implikasi yang berbeda bagi perusahaan. Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat merancang strategi yang lebih baik untuk mempertahankan karyawan dan meningkatkan stabilitas organisasi.

Apa itu Employee Attrition?

Employee attrition adalah ukuran yang menunjukkan jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan dan tidak digantikan oleh karyawan baru. Dalam kasus ini, posisi yang ditinggalkan bisa saja dibiarkan kosong, digabung dengan posisi lain, atau bahkan dihilangkan sepenuhnya. Attrition biasanya mengarah pada pengurangan jumlah total karyawan dalam perusahaan.

Ada beberapa bentuk employee attrition yang umum terjadi:

  • Involuntary Attrition: Terjadi ketika perusahaan mengurangi jumlah karyawan untuk mengurangi biaya, misalnya melalui pemutusan hubungan kerja (PHK) atau eliminasi posisi.
  • Voluntary Attrition: Terjadi ketika karyawan secara sukarela meninggalkan perusahaan, seperti karena menerima pekerjaan baru, pindah lokasi, atau pensiun.
  • Retirement Attrition: Terjadi ketika sejumlah besar karyawan pensiun pada waktu yang bersamaan, meninggalkan posisi-posisi yang tidak segera diisi kembali.

Tingkat attrition yang tinggi dapat menjadi masalah bagi perusahaan, terutama jika tidak dikendalikan, karena dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dan peningkatan biaya penggantian karyawan.

Apa itu Employee Turnover?

Employee turnover mengacu pada jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam periode tertentu, biasanya dalam satu tahun, dan kemudian digantikan oleh karyawan baru. Turnover bisa terjadi di seluruh perusahaan atau dalam departemen tertentu, serta dapat dibagi menjadi dua kategori utama:

  • Voluntary Turnover: Ketika karyawan secara sukarela memilih untuk meninggalkan perusahaan, misalnya karena mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih baik atau merasa tidak puas dengan lingkungan kerja.
  • Involuntary Turnover: Ketika perusahaan memutuskan untuk memberhentikan karyawan karena berbagai alasan, seperti kinerja yang buruk atau pelanggaran kebijakan perusahaan.

Turnover dapat menjadi indikator penting untuk mengevaluasi kesehatan perusahaan. Tingkat turnover yang tinggi bisa menunjukkan masalah dalam retensi karyawan dan bisa berdampak negatif pada reputasi perusahaan serta efisiensi operasional.

5 Perbedaan Employee Attrition dan Employee Turnover

Employee attrition dan turnover sering kali dianggap serupa, padahal keduanya memiliki perbedaan yang signifikan yang dapat memengaruhi strategi manajemen sumber daya manusia.

Memahami perbedaan-perbedaan ini penting untuk mengembangkan pendekatan yang tepat dalam mempertahankan karyawan dan mengelola perubahan dalam tenaga kerja. Berikut adalah lima perbedaan utama antara employee attrition dan turnover yang perlu Anda ketahui untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan.

Fitur Employee Attrition Employee Turnover
Pengisian Posisi Posisi yang ditinggalkan biasanya tidak diisi kembali. Posisi yang ditinggalkan diisi dengan karyawan baru.
Dampak pada Jumlah Karyawan Mengurangi jumlah total karyawan dalam perusahaan. Tidak mempengaruhi jumlah total karyawan.
Niat Perusahaan Perusahaan memilih untuk tidak menggantikan karyawan. Perusahaan berusaha mencari pengganti karyawan.
Jenis Karyawan Keluar Lebih sering terkait pensiun atau pengurangan sukarela. Bisa karena alasan sukarela maupun tidak sukarela.
Strategi Penanganan Merencanakan pengurangan karyawan secara strategis. Fokus pada retensi dan rekrutmen.

Memahami perbedaan antara employee attrition dan turnover membantu perusahaan dalam merancang strategi yang lebih efektif untuk mengelola tenaga kerja. Dengan meminimalkan tingkat turnover dan attrition yang tidak terkendali, perusahaan dapat meningkatkan stabilitas, efisiensi, dan kepuasan karyawan secara keseluruhan. Sebagai HR, penting untuk memantau dan menganalisis kedua metrik ini secara berkala untuk memastikan perusahaan dapat berkembang dengan baik.

Artikel Terkait

Kerja Fleksibel: Menggabungkan Remote dan Coworking Space

Blog

Kerja Fleksibel: Kombinasi Kerja Remote dan Coworking Space

Dunia kerja terus berubah. Model kantor tradisional sudah tidak lagi jadi satu-satunya pilihan. Kini, ada dua konsep utama yang populer: kerja remote dan coworking space. Keduanya sering dianggap terpisah. Padahal, kombinasi keduanya bisa menjadi solusi terbaik. Kerja Remote: Bebas, Tapi Penuh Tantangan Kerja remote memberikan kebebasan. Karyawan tidak terikat lokasi. Mereka bisa bekerja dari rumah atau mana pun. Manfaatnya jelas….

Baca:  Memahami Internal Equity: Pilar Keadilan dan Motivasi dalam Manajemen SDM Modern
nusawork
|
06 September, 2025
Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses Indonesia: Belajar dari Perjalanan Robert Budi Hartono, Chairul Tanjung, dan Susi Pudjiastuti

Blog

Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses Indonesia: Belajar dari Perjalanan Robert Budi Hartono, Chairul Tanjung, dan Susi Pudjiastuti – Bagian Ketiga

Kisah Inspiratif Terbaik Perjalanan 3 Tokoh Pengusaha Indonesia Di balik gemerlap kesuksesan para pengusaha ternama, ada kisah inspiratif yang bercerita tentang perjuangan, ketekunan, inovasi dan adaptasi.  Artikel ini adalah seri ketiga bagian dalam seri Kisah Inspiratif, yang setiap bagiannya akan mengulik salah satu tokoh. Perjalanan epik tiga maestro: Robert Budi Hartono, Chairul Tanjung, dan Susi Pudjiastuti, adalah pelajaran berharga yang dapat kita ambil….

Baca:  Memahami Internal Equity: Pilar Keadilan dan Motivasi dalam Manajemen SDM Modern
nusawork
|
04 September, 2025
Mengelola Produktivitas Karyawan di Tengah Aksi Demonstrasi Massa

Blog

Mengelola Produktivitas Karyawan Saat Demonstrasi Massa Terjadi

Demonstrasi atau unjuk rasa yang sedang berlangsung bisa memengaruhi operasional bisnis dan produktivitas karyawan. Sebagai manajer Sumber Daya Manusia (SDM) atau divisi Human Resources (HR), tantangan utama adalah memastikan karyawan tetap aman, namun pekerjaan juga tetap bisa diselesaikan. Lalu, bagaimana tips mengelola produktivitas karyawan saat demonstrasi sedang terjadi? Tips Mengelola Produktivitas Karyawan Saat Demonstrasi Massa 1. Komunikasi yang Jelas dan…

Baca:  Strategi Efektif Mengatur Jadwal Kerja Shift Malam
nusawork
|
30 August, 2025
nusawork

Siap untuk kerja lebih produktif dengan Nusawork?

Optimalkan administrasi HR perusahaan Anda dan tingkatkan produktivitas karyawan dengan sistem HR terintegrasi.