Penting! Berikut Cara Mengelola Kesehatan Mental di Dunia Kerja

sheila

|

17 January, 2024

Bagikan artikel ini

Icon Facebook

Icon Twitter

Mental

Bagaimana cara mengelola kesehatan mental di dunia kerja agar terhindar dari stres dan depresi. Simak informasi lengkapnya dalam artikel ini.

Stres berat akibat pekerjaan merupakan salah satu ciri seseorang mengalami gangguan kesehatan mental atau mental health disorders di dunia kerja. Namun, banyak orang enggan membicarakannya karena stigma negatif masyarakat tentang mental health disorders. Padahal, jika dibiarkan kondisi ini tentu akan menjadi bumerang bagi karyawan itu sendiri dan juga rekan satu timnya.

Lantas, bagaimana cara mengelola mental health di dunia kerja dengan baik? Simak tipsnya dalam ulasan lengkap tentang mental health berikut ini!

Tentang Kesehatan Mental dan Gangguan Kesehatan Mental

Sumber : Kompas

Dilansir dari World Health Organization (WHO), mental health atau kesehatan mental adalah keadaan dimana seseorang merasa sejahtera, menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.

Secara umum, mental health ini berkaitan dengan stres, gangguan kecemasan, dan depresi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga mental health layaknya kesehatan fisik, terutama di dunia kerja yang rentan dengan tekanan. Menurut Mental Health Foundation, mental health disorder dapat menyebabkan berbagai masalah berikut:

  • Penurunan produktivitas kerja dan kesulitan menyelesaikan pekerjaan.
  • Bosan dengan pekerjaan sehingga membuat seseorang tidak fokus.
  • Stres hingga depresi yang dapat berujung pada penyalahgunaan obat terlarang, alkohol, bahkan bunuh diri.

Gangguan kesehatan mental di dunia kerja ini biasanya dipicu oleh banyak hal, antara lain:

  • Jam kerja yang panjang dan tidak fleksibel.
  • Kekurangan karyawan karena adanya pengurangan atau kekosongan yang tidak segera terisi sehingga berimbas pada beban kerja yang terus meningkat.
  • Bekerja jarak jauh tanpa adanya pemisahan yang jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi.
  • Tempat kerja yang toxic karena penuh dengan intimidasi, baik dari atasan maupun rekan kerja, dan potensi pelecehan.
  • Kurangnya pelatihan atau bimbingan atas tugas dan peran karyawan di perusahaan.
  • Komunikasi yang buruk antara manajemen dan karyawan berkaitan tugas, tujuan, atau pengambilan keputusan.
  • Kurangnya dukungan peralatan, sumber daya kerja, atau peralatan keselamatan bagi karyawan.

Ciri-Ciri Karyawan Mengalami Gangguan Kesehatan Mental

kesehatan mental

Sumber : Prosehat

Gejala gangguan mental health sangatlah bervariasi, tergantung kondisi dan orang yang mengalaminya. Namun, beberapa ciri-ciri berikut bisa kamu jadikan panduan untuk mengenali gejala gangguan mental health di dunia kerja:

  • Penurunan kinerja yang membuat seseorang kesulitan menjalankan tugas sehari-hari.
  • Sulit konsentrasi dan berpikir.
  • Mengalami perubahan nafsu makan atau pola tidur yang berujung pada ketergantungan obat-obatan dan alkohol untuk mengatasinya.
  • Perubahan suasana hati yang tidak menentu hingga merasa putus asa, tidak berdaya, gelisah, dan muncul pikiran untuk bunuh diri.
  • Hilangnya minat dalam aktivitas terhadap hal-hal yang sebelumnya disukai dan cenderung menarik diri dari pertemanan serta aktivitas sosial.
  • Lebih peka terhadap pemandangan dan suara, serta berusaha menghindari situasi apa pun yang terlalu menstimulasi.
  • Tiba-tiba merasa takut dan gugup ketika dihadapkan pada situasi tertentu.
  • Menunjukkan perilaku yang tidak seperti biasanya atau di luar kendali, seperti melihat atau mendengar hal-hal yang tidak nyata.
  • Rasa sakit dan nyeri di kepala, perut, atau otot yang tidak dapat dijelaskan.

Cara Mengelola Kesehatan Mental di Dunia Kerja

mental

Sumber : Hardrock FM

Ketika kamu merasa stres dan terbebani oleh pekerjaan, luangkan waktu sejenak untuk mengistirahatkan pikiran dan memulihkan tenaga. Namun, jika stres ini berlarut-larut hingga mengarah ke depresi, kamu bisa menerapkan cara mengelola kesehatan mental berikut:

1.     Matikan perangkat kerja

Keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan adalah salah satu faktor penting yang harus kamu perhatikan dalam mengelola mental health. Oleh karena itu, matikan semua perangkat ketika jam kerja selesai dan gunakan waktumu untuk istirahat. Luangkan waktu untuk bersantai, memulihkan tenaga, atau bersenang-senang bersama keluarga dan teman tanpa memikirkan pekerjaan.

2.     Lakukan relaksasi

Kamu butuh lebih dari sekedar rebahan untuk memulihkan tenaga dan mengurangi stres yang bisa merusak mental health. Oleh karena itu, cobalah lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, senam ritmis, atau teknik pernapasan dalam.

3.     Perbaiki pola hidup dan jaga dirimu

Tidur yang cukup dan berkualitas di malam hari, mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga mental health. Oleh karena itu, cobalah secara perlahan memperbaiki pola hidupmu agar mental health-mu ikut terjaga.

4.     Temukan makna dan tujuanmu bekerja

Menyukai pekerjaan yang sedang kamu geluti bukan berarti kamu sudah menemukan makna dan tujuan kerjamu yang sesungguhnya. Oleh karena itu, cobalah untuk fokus pada bagaimana pekerjaanmu bisa membantu orang lain agar kamu merasa lebih berharga dan bermanfaat. Misalnya, menyediakan produk atau layanan yang bisa menjadi solusi kebutuhan klien.

Selain itu, carilah peluang untuk mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaanmu. Langkah ini bisa membantumu menemukan lebih banyak makna dan tujuan kerja yang sebenarnya sedang kamu cari.

Nah, demikian cara mengelola mental health di dunia kerja. Perlu kamu pahami, menjaga mental health di tempat kerja ini tidak bisa dilakukan sendiri. Kamu membutuhkan peran serta manajemen perusahaan dan juga rekan kerja. Oleh karena itu, segera bicarakan dengan rekan kerja atau manajemen perusahaan ketika kamu menemukan gejala-gejala gangguan kesehatan mental di dalam dirimu.

Artikel Terkait

nusawork-Attrition vs Turnover, Panduan Efektif HR Kelola Retensi Karyawan

Blog

Membedah Attrition vs Turnover, Panduan Efektif HR Kelola Retensi Karyawan

Sebagai seorang HR, memahami perbedaan antara employee attrition dan turnover adalah hal yang krusial dalam mengelola sumber daya manusia dengan efektif. Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, namun sebenarnya memiliki arti dan implikasi yang berbeda bagi perusahaan. Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat merancang strategi yang lebih baik untuk mempertahankan karyawan dan meningkatkan stabilitas organisasi. Apa itu Employee Attrition?…

tulus
|
15 April, 2025
nusawork-ump-2025

Blog

Daftar Lengkap Terupdate UMP di Indonesia Tahun 2025

UMP dan UMR Sering sekali menjadi topik hangat di dunia kerja Indonesia, terutama terkait dengan pembahasan upah minimum. Keduanya merupakan standar upah yang ditetapkan oleh pemerintah, namun memiliki perbedaan mendasar yang perlu dipahami oleh para pekerja maupun pengusaha. UMP, atau Upah Minimum Provinsi, adalah standar upah minimum yang berlaku di seluruh wilayah provinsi. Penetapan UMP ini dilakukan oleh gubernur dan…

tulus
|
11 February, 2025
nusawork individualisme vs kolektivisme

Blog

Individualisme vs. Kolektivisme: Menavigasi Perbedaan Budaya di Tempat Kerja

Perbedaan budaya dapat berdampak signifikan terhadap dinamika tempat kerja dan perilaku karyawan. Dua dimensi budaya yang menonjol, individualisme dan kolektivisme, membentuk cara individu mendekati pekerjaan, hubungan, dan pengambilan keputusan. Memahami nuansa budaya ini sangat penting untuk kepemimpinan dan manajemen yang efektif, khususnya di organisasi yang beragam. Pengertian Individualisme dan Kolektivisme Individualisme menekankan pencapaian pribadi, kemandirian, dan kemandirian. Dalam budaya individualistis,…

Alya
|
06 February, 2025
nusawork

Siap untuk kerja lebih produktif dengan Nusawork?

Optimalkan administrasi HR perusahaan Anda dan tingkatkan produktivitas karyawan dengan sistem HR terintegrasi.