Strategi Efektif Mengatur Jadwal Kerja Shift Malam

sheila

|

9 November, 2023

Bagikan artikel ini

Icon Facebook

Icon Twitter

Salah satu tugas HR adalah mengatur jadwal shift kerja karyawan agar efektif menjaga produktivitas perusahaan tanpa menyalahi peraturan hukum ketenagakerjaan. Terlebih bagi industri yang beroperasi 24 jam, memerlukan pengaturan waktu kerja yang lebih kompleks karena ada shift malam.

Lantas, bagaimana cara mengatur jadwal shift malam yang efektif tanpa menyalahi peraturan hukum ketenagakerjaan? Simak informasinya dalam ulasan berikut!

Mengatur Jadwal Kerja Shift Malam dengan Efektif

Jadwal kerja

Sumber : Okezone

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, shift malam umumnya diterapkan pada perusahaan yang beroperasi selama 24 jam atau menyediakan layanan 24 jam. Sebagai contoh, pabrik, call center, rumah sakit, kantor polisi, hotel, atau minimarket.

Meski terlihat sepele, nyatanya mengatur shift malam bukan hal yang mudah. Banyak risiko yang dihadapi, termasuk berkaitan dengan performa perusahaan dan kesehatan karyawan. Nah, agar shift malam tetap berjalan secara efektif bagi kedua belah pihak, perusahaan dapat menerapkan strategi berikut:

1.     Mengatur Shift Malam Sesuai Peraturan

Menurut UU Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003 Pasal 77, waktu bekerja di Indonesia adalah 40 jam seminggu. Waktu bekerja ini bisa dibagi menjadi 7 jam sehari untuk 6 hari atau 8 jam sehari untuk 5 hari. Dengan aturan ini, maka jam kerja untuk karyawan shift malam tidak boleh melebihi waktu bekerja tersebut.

Selain aturan jam bekerja, perusahaan juga harus mematuhi ketentuan khusus shift malam untuk karyawan perempuan yang diatur dalam Pasal 76, antara lain:

  • Dilarang mempekerjakan karyawan/buruh perempuan berumur kurang dari 18 tahun untuk bekerja pada pukul 23.00-07.00.
  • Jika menurut keterangan dokter bekerja pada pukul 23.00-07.00 dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan perempuan hamil dan kandungannya, maka perusahaan atau pengusaha dilarang mempekerjakan pekerja/buruh yang sedang hamil tersebut.
  • Memberikan makanan dan minuman bergizi, serta menjaga keamanan dan kesusilaan selama di tempat kerja merupakan kewajiban tiap pengusaha atau perusahaan yang mempekerjakan pekerja/buruh perempuan antara pukul 23.00-07.00.
  • Jika ada pekerja/buruh perempuan yang berangkat dan pulang bekerja antara sebelas malam hingga lima pagi, maka pengusaha atau perusahaan wajib menyediakan angkutan antar jemput bagi mereka.

2.     Memberikan Kompensasi dan Fasilitas yang Layak

Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 224 Tahun 2003, pekerja shift malam, selain pekerja/ buruh perempuan, juga berhak atas makanan bergizi. Makanan tersebut harus mengandung sekurang-kurangnya 1.400 kalori. Makanan ini dapat diberikan saat istirahat dan tidak dapat diganti dengan uang.

Selain itu, pengusaha atau perusahaan wajib menyediakan kamar mandi yang layak dengan penerangan memadai. Kamar mandi tersebut harus terpisah antara pekerja perempuan dan laki-laki. Pengusaha dan perusahaan juga wajib menyediakan petugas keamanan di tempat kerja.

3.     Komunikasikan Pembagian Shift Kerja dengan Para Karyawan

Mengatur jadwal shift pagi, siang, dan malam untuk banyak karyawan memang tidak mudah. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan komunikasi dua arah dengan karyawan saat penyusunan jadwal shift. Langkah ini sangat penting untuk menghargai karyawan yang memiliki kepentingan di luar pekerjaan.

Komunikasi dua arah ini juga bermanfaat untuk karyawan yang memiliki riwayat sakit dan tidak memungkinkan bekerja di malam hari. Jadi, karyawan bisa menyampaikan kesanggupan mereka bekerja shift tanpa mengganggu kesehatan mereka.

4.     Melakukan Rotasi Jadwal Shift Malam

Hindari memberikan shift malam terus menerus ke pada salah satu atau beberapa karyawan karena berisiko mengalami gangguan kesehatan. Menurut sleepfoundation.org, efek kurang tidur di malam hari dapat meningkatkan risiko gangguan metabolisme, kanker, hingga penyakit jantung.

Oleh karena itu, secara berkala lakukan rolling atau rotasi shift malam karyawan. Namun, perlu diingat bahwa total jam kerja masing-masing karyawan tetap tidak boleh lebih dari 40 jam/minggu agar tidak menyalahi peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.

5.     Menggunakan Software untuk Mengatur Shift

Saat ini telah tersedia banyak software yang dapat membantu HR dalam membuat jadwal shift. Dengan bantuan software ini, pengaturan dan penetapan jadwal shift pagi, siang, dan malam jadi lebih mudah, terlebih untuk perusahaan dengan jumlah karyawan banyak. Oleh karena itu, perusahaan perlu mencari software yang dapat mengakomodir seluruh kebutuhan perusahaan.

Nusawork dari PT Media Antar Nusa adalah salah satu software yang dapat memudahkan pengelolaan berbagai jenis administrasi karyawan oleh bagian HR atau pemilik usaha, seperti pengelolaan jadwal kerja, data pribadi,  hingga cuti karyawan. Dengan Nusawork pengaturan jadwal serta shift karyawan jadi lebih mudah dan terdata.

Saatnya beralih ke Nusawork. Sebagai solusi administrasi dengan software HR yang sudah terdigitalisasi dan terotomasi, kami akan memastikan proses pencatatan kehadiran online yang lebih mudah dan praktis, Optimasi perhitungan payroll dan fitur lengkap lainnya untuk bisnismu. Cek fitur lengkap Nusawork di sini.

Artikel Terkait

nusawork-Attrition vs Turnover, Panduan Efektif HR Kelola Retensi Karyawan

Blog

Membedah Attrition vs Turnover, Panduan Efektif HR Kelola Retensi Karyawan

Sebagai seorang HR, memahami perbedaan antara employee attrition dan turnover adalah hal yang krusial dalam mengelola sumber daya manusia dengan efektif. Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, namun sebenarnya memiliki arti dan implikasi yang berbeda bagi perusahaan. Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat merancang strategi yang lebih baik untuk mempertahankan karyawan dan meningkatkan stabilitas organisasi. Apa itu Employee Attrition?…

tulus
|
15 April, 2025
nusawork-ump-2025

Blog

Daftar Lengkap Terupdate UMP di Indonesia Tahun 2025

UMP dan UMR Sering sekali menjadi topik hangat di dunia kerja Indonesia, terutama terkait dengan pembahasan upah minimum. Keduanya merupakan standar upah yang ditetapkan oleh pemerintah, namun memiliki perbedaan mendasar yang perlu dipahami oleh para pekerja maupun pengusaha. UMP, atau Upah Minimum Provinsi, adalah standar upah minimum yang berlaku di seluruh wilayah provinsi. Penetapan UMP ini dilakukan oleh gubernur dan…

tulus
|
11 February, 2025
nusawork individualisme vs kolektivisme

Blog

Individualisme vs. Kolektivisme: Menavigasi Perbedaan Budaya di Tempat Kerja

Perbedaan budaya dapat berdampak signifikan terhadap dinamika tempat kerja dan perilaku karyawan. Dua dimensi budaya yang menonjol, individualisme dan kolektivisme, membentuk cara individu mendekati pekerjaan, hubungan, dan pengambilan keputusan. Memahami nuansa budaya ini sangat penting untuk kepemimpinan dan manajemen yang efektif, khususnya di organisasi yang beragam. Pengertian Individualisme dan Kolektivisme Individualisme menekankan pencapaian pribadi, kemandirian, dan kemandirian. Dalam budaya individualistis,…

Alya
|
06 February, 2025
nusawork

Siap untuk kerja lebih produktif dengan Nusawork?

Optimalkan administrasi HR perusahaan Anda dan tingkatkan produktivitas karyawan dengan sistem HR terintegrasi.