Mengenal HCM, Fungsi, Penerapan, hingga Dampak ke Kinerja HRD

Rachmad Raditiyoputro

|

15 August, 2023

Bagikan artikel ini

Icon Facebook

Icon Twitter

Sering mendengar istilah Human Capital (HC)? Apa bedanya dengan Human Resources (HR)? Human Capital adalah departemen yang lebih melihat SDM sebagai aset berharga, jadi lebih membangun hubungan yang baik terhadap karyawan. Sedangkan Human Resources, melihat tenaga kerja sebagai sumber daya, untuk mendukung target perusahaan.

Jika ada istilah HC, lantas apa itu HCM atau Human Capital Management? Karena, HCM sering disebut sebagai sebuah cara atau strategi yang mumpuni, untuk membantu mengembangkan SDM. Yuk, simak informasi lengkap tentang HCM di sini!

Apa Itu HCM?

HCM melihat SDM sebagai aset berharga, jadi lebih membangun hubungan yang baik terhadap karyawan.
HCM melihat SDM sebagai aset berharga, jadi lebih membangun hubungan yang baik terhadap karyawan.

Dalam dunia HRD (Sumber Daya Manusia), HCM merujuk pada singkatan dari "Human Capital Management," dalam bahasa Indonesia artinya "Manajemen Modal Manusia."

Human Capital Management sendiri adalah sebuah pendekatan strategis yang dilakukan untuk mengelola sumber daya manusia (SDM), dalam suatu organisasi atau perusahaan. Pendekatan ini, juga melibatkan integrasi berbagai praktik, proses, dan teknologi.

Tujuannya, adalah untuk mengelola dan mengoptimalkan kontribusi karyawan, atau "modal manusia" terhadap kesuksesan organisasi atau bisnis perusahaan tersebut. Perlu diketahui, bahwa HCM tidak hanya melibatkan aspek administratif saja (penggajian dan manajemen data karyawan), tapi juga (pengembangan, pengelolaan, dan penggunaan SDM), secara efisien dan efektif.

Bukan hanya dipekerjakan, pada saat SDM dalam masa produktif saja. Seperti yang dibahas sebelumnya, pendekatan HCM ini akan menganggap karyawan adalah “aset berharga”. Di mana, bisa dikelola, dilatih, dan dikembangkan untuk mencapai tujuan bisnis.

Ketika SDM berhasil dikelola dan dikembangkan dengan baik, maka bisa:

  • Meningkatkan nilai dan kontribusi dari setiap karyawan
  • Menghasilkan dampak positif pada produktivitas
  • Mampu berinovasi
  • Berdampak positif pada pertumbuhan organisasi secara keseluruhan

Fungsi dan Penerapan Human Capital Management

Nah, dalam bidang HRD, strategi HCM ini dapat membantu organisasi atau perusahaan dalam beberapa hal. Apa saja? Berikut informasinya:

  • Perekrutan dan Seleksi: Membantu dalam mengidentifikasi bakat-bakat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, serta memastikan bahwa proses perekrutan dan seleksi berjalan efisien dan efektif.
  • Pengembangan Karyawan: Memungkinkan HRD untuk merencanakan dan melaksanakan program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan individu dan organisasi, sehingga meningkatkan keterampilan dan kompetensi karyawan.
  • Manajemen Kinerja: Membantu dalam memantau, mengukur, dan mengelola kinerja karyawan secara terukur. Ini melibatkan penetapan tujuan, umpan balik, evaluasi kinerja, dan perencanaan pengembangan.
  • Kompensasi dan Manfaat: Memfasilitasi manajemen kompensasi yang adil dan komprehensif, termasuk pengaturan gaji, tunjangan, insentif, dan manfaat lainnya.
  • Manajemen Karir: Mendukung pengembangan jalur karir yang jelas dan rencana suksesi untuk karyawan. Ini membantu dalam memotivasi karyawan dan mempertahankan bakat-bakat berharga.
  • Analisis Data SDM: Memungkinkan HRD untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data terkait karyawan dan praktik SDM. Hal ini membantu dalam mengambil keputusan yang didasarkan pada bukti dan tren.
  • Manajemen Perubahan dan Budaya Organisasi: Membantu dalam mengelola perubahan organisasi dan memastikan budaya yang mendukung pertumbuhan dan inovasi.
  • Keterlibatan Karyawan: Mendukung interaksi dan komunikasi yang lebih baik antara karyawan dan manajemen, sehingga meningkatkan keterlibatan dan kepuasan karyawan.
  • Evaluasi Kinerja: Memungkinkan HRD untuk melakukan evaluasi kinerja yang objektif dan terukur dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Ini membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan dalam kinerja karyawan.
  • Kepatuhan dan Etika Kerja: Membantu HRD dalam memastikan bahwa organisasi tetap patuh terhadap peraturan ketenagakerjaan dan etika kerja. Ini melibatkan pemantauan dan pelaporan terkait peraturan kerja dan tanggung jawab sosial perusahaan.
  • Komunikasi dan Keterlibatan Karyawan: Teknologi HCM dapat digunakan untuk meningkatkan komunikasi internal, kolaborasi, dan keterlibatan karyawan melalui platform dan alat yang memungkinkan pertukaran informasi yang lebih efektif.
  • Manajemen Penghentian dan Pensiun: Membantu dalam mengelola proses pengunduran diri, pensiun, atau penghentian karyawan dengan mematuhi peraturan yang berlaku dan memastikan bahwa proses tersebut dilakukan dengan adil dan transparan.

Cara HRD Memaksimalkan Teknologi HCM

Perlu diketahui bahwa teknologi HCM ini memiliki manfaat dalam membantu kerja HRD (Sumber Daya Manusia), untuk memaksimalkan efisiensi, produktivitas, dan dampak strategisnya.

Kira-kira bagaimana cara HRD dalam memanfaatkan teknologi HCM yang mungkin saat ini sudah ada di berbagai platform Software HRIS? Berikut adalah beberapa cara HRD dapat memaksimalkan teknologi HCM:

1. Pemilihan dan Implementasi Sistem HCM yang Sesuai

Pertama, pastinya Anda bisa coba memilih platform atau sistem HCM yang sesuai, dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan. Pasalnya, sistem ini harus dapat mengintegrasikan berbagai aspek SDM, misalnya seperti manajemen karyawan, pelatihan, manajemen kinerja, dan lainnya.

2. Manajemen Data Karyawan

Sebagai HRD, Anda bisa menggunakan teknologi HCM ini untuk mengumpulkan dan mengelola data karyawan, secara terpusat. Ini mencakup:

  • Informasi pribadi
  • Catatan kinerja
  • Riwayat pelatihan
  • Informasi penting lainnya

Pengelolaan data yang baik dapat membantu HRD dalam mengambil keputusan yang didasarkan pada bukti.

3. Rekrutmen dan Seleksi Berbasis Teknologi

Kapan lagi, HRD bisa menyeleksi calon kandidat dengan mudah? Dengan teknologi HCM ini, Anda bisa memanfaatkan platform online untuk proses perekrutan dan seleksi. Ini dapat mencakup pemasangan iklan pekerjaan, pencarian bakat berdasarkan kriteria tertentu, serta penggunaan alat otomatis untuk penyaringan awal dan wawancara berbasis video.

4. Pelatihan dan Pengembangan Online

Teknologi HCM juga bisa digunakan untuk memberikan pelatihan dan pengembangan karyawan secara online. Ini termasuk platform e-learning, webinar, dan konten pelatihan interaktif yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

5. Manajemen Kinerja Berbasis Digital

Gunakan alat digital untuk mengelola siklus kinerja karyawan. Termasuk penetapan tujuan, umpan balik berkelanjutan, evaluasi kinerja, dan perencanaan pengembangan. Hal ini dapat meningkatkan transparansi dan komunikasi dalam manajemen kinerja.

6. Analisis Data dan Pelaporan

Gunakan alat analisis data untuk mengidentifikasi tren, pola, dan wawasan dari data SDM. Ini membantu HRD dalam membuat keputusan yang didukung oleh data dan menyusun strategi yang lebih baik.

7. Keterlibatan dan Komunikasi Karyawan

Gunakan platform digital untuk meningkatkan keterlibatan karyawan melalui berbagi informasi, umpan balik, dan kolaborasi. Ini dapat meliputi portal intranet, jejaring sosial internal, dan alat komunikasi yang memungkinkan interaksi yang lebih baik.

8. Manajemen Penggajian dan Kompensasi

Gunakan sistem otomatis untuk mengelola penggajian dan manajemen kompensasi. Ini dapat membantu dalam menghitung gaji, tunjangan, insentif, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan.

Penerapan HCM Dalam Strategi Pengembangan Bakat

Human Capital Management (HCM) dalam strategi pengembangan bakat oleh HRD dapat membantu  memanfaatkan potensi karyawan dengan lebih efektif.
Human Capital Management (HCM) dalam strategi pengembangan bakat oleh HRD dapat membantu memanfaatkan potensi karyawan dengan lebih efektif.

Penerapan Human Capital Management (HCM) dalam strategi pengembangan bakat oleh HRD dapat membantu organisasi mengidentifikasi, mengembangkan, dan memanfaatkan potensi karyawan dengan lebih efektif. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil oleh HRD untuk mengintegrasikan HCM dalam strategi pengembangan bakat:

  • Identifikasi Kebutuhan Bakat
  • Penilaian Bakat
  • Perencanaan Pengembangan
  • Pelatihan dan Pengembangan
  • Manajemen Kinerja Terpadu
  • Ketersediaan Sumber Daya
  • Pemantauan dan Pengukuran
  • Manajemen Karir
  • Keterlibatan Karyawan
  • Evaluasi dan Penyesuaian
  • Penggunaan Teknologi HCM

Teknologi HCM dan Dampaknya Terhadap Efisiensi Tugas HRD

Jika dibilang teknologi HCM itu berguna atau tidak, jawabannya tentu sangat berguna terutama bagi HRD di sebuah perusahaan. Terlebih, HCM juga memiliki dampak yang signifikan terhadap efisiensi tugas HRD (Sumber Daya Manusia).

Apa dampak positif teknologi HCM terhadap efisiensi tugas HRD? Ada banyak, contohnya seperti adanya sistem otomatisasi administrasi, pengelolaan data karyawan yang terpusat dan realtime, penyediaan program pelatihan dan pengembangan secara online, teknologi yang terintegrasi, hingga manajemen perubahan yang terstruktur.

Meningkatkan Kinerja HRD Melalui Optimalisasi Sistem HCM

Anda bisa bayangkan, ketika teknologi belum secanggih sekarang. Sistem seleksi yang masih manual dan offline, sehingga membuat pekerjaan HRD menjadi lebih ribet, durasi lebih lama, biaya juga keluar semakin besar. Nah, dengan adanya teknologi HCM saat ini, membuat kinerja HRD (Sumber Daya Manusia) tentunya lebih meningkat, melalui optimalisasi sistem Human Capital Management (HCM).

Semua bisa dibilang terintegrasi secara online, sehingga lebih mudah dipantau. Siapapun yang memiliki akses (biasanya tim HRD), bisa mengelola data karyawan. Sehingga hal tersebut sangat mendukung pekerjaan HRD, seperti:

  • Evaluasi Kebutuhan
  • Penyempurnaan proses kegiatan HRD (mencakup otomatisasi administrasi cuti, pelaporan kerja, hingga rekrutmen)
  • Penggunaan fitur lanjutan (analisis data, manajemen kinerja, integrasi dengan alat kolaborasi, dan lainnya)
  • Memberikan pelatihan yang memadai untuk karyawan
  • Integrasi dengan proses lain (sistem penggajian, keuangan, atau manajemen kinerja. Integrasi yang baik memastikan data konsisten dan akurat)
  • Personalisasi
  • Analisis data mendalam
  • Perencanaan pengembangan karyawan (rencana pelatihan, pemantauan kemajuan, dan pengukuran dampaknya terhadap kinerja)
  • Manajemen komunikasi
  • Pemantauan kinerja
  • Kepatuhan dan keamanan data

Sudah mulai paham, betapa bermanfaatnya teknologi HCM untuk mengelola karyawan yang lebih mudah? Semua manfaat yang didapatkan dari sistem HCM, bisa Anda temukan di software HRIS, seperti Nusawork.

Karena dengan Nusawork, perusahaan Anda bisa satu langkah lebih maju, mulai dari pengelolaan karyawannya hingga membantu pengembangan karyawannya. Anda juga bisa membuat banyak program suportif, kebijakan dan lainnya yang bisa diatur dengan mudah dengan fitur-fitur unggul dari Nusawork.

Pasalnya, Nusawork bisa bantu tracking semua data karyawan, secara real time, seperti data absensi, data kinerja sesuai KPI-nya, dan lain sebagainya. Kalau soal kecepatan, keakuratan, kemudahan dari software dan aplikasi Nusawork, juga tidak perlu diragukan lagi.

Software Nusawork menjamin keamanan yang terkendali dan mampu bersaing dengan software HR lainnya. Gimana? Yuk, mulai beralih ke teknologi yang lebih canggih, dengan Nusawork!

Artikel Terkait

nusawork-Attrition vs Turnover, Panduan Efektif HR Kelola Retensi Karyawan

Blog

Membedah Attrition vs Turnover, Panduan Efektif HR Kelola Retensi Karyawan

Sebagai seorang HR, memahami perbedaan antara employee attrition dan turnover adalah hal yang krusial dalam mengelola sumber daya manusia dengan efektif. Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, namun sebenarnya memiliki arti dan implikasi yang berbeda bagi perusahaan. Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat merancang strategi yang lebih baik untuk mempertahankan karyawan dan meningkatkan stabilitas organisasi. Apa itu Employee Attrition?…

tulus
|
15 April, 2025
nusawork-ump-2025

Blog

Daftar Lengkap Terupdate UMP di Indonesia Tahun 2025

UMP dan UMR Sering sekali menjadi topik hangat di dunia kerja Indonesia, terutama terkait dengan pembahasan upah minimum. Keduanya merupakan standar upah yang ditetapkan oleh pemerintah, namun memiliki perbedaan mendasar yang perlu dipahami oleh para pekerja maupun pengusaha. UMP, atau Upah Minimum Provinsi, adalah standar upah minimum yang berlaku di seluruh wilayah provinsi. Penetapan UMP ini dilakukan oleh gubernur dan…

tulus
|
11 February, 2025
nusawork individualisme vs kolektivisme

Blog

Individualisme vs. Kolektivisme: Menavigasi Perbedaan Budaya di Tempat Kerja

Perbedaan budaya dapat berdampak signifikan terhadap dinamika tempat kerja dan perilaku karyawan. Dua dimensi budaya yang menonjol, individualisme dan kolektivisme, membentuk cara individu mendekati pekerjaan, hubungan, dan pengambilan keputusan. Memahami nuansa budaya ini sangat penting untuk kepemimpinan dan manajemen yang efektif, khususnya di organisasi yang beragam. Pengertian Individualisme dan Kolektivisme Individualisme menekankan pencapaian pribadi, kemandirian, dan kemandirian. Dalam budaya individualistis,…

Alya
|
06 February, 2025
nusawork

Siap untuk kerja lebih produktif dengan Nusawork?

Optimalkan administrasi HR perusahaan Anda dan tingkatkan produktivitas karyawan dengan sistem HR terintegrasi.