Cara Hitung Iuran BPJS Ketenagakerjaan Karyawan Beserta Aturannya

Ali Putera

|

28 August, 2023

Bagikan artikel ini

Icon Facebook

Icon Twitter

Di program BPJS Ketenagakerjaan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan), apakah karyawan ikut bayar atau iuran? Atau semua biayanya ditanggung perusahaan? Jawabannya, karyawan ikut iuran BPJS Ketenagakerjaan, bahkan perhitungan iuran BPJS Ketenagakerjaan juga ada aturannya.

Bukannya BPJS Ketenagakerjaan itu program pemerintah? Jadi, perusahaan wajib mendaftarkan karyawannya. Betul! Tapi tidak semuanya ditanggung perusahaan dan karyawan juga harus berkontribusi untuk membayar beberapa persen dari pendapatannya atau gaji.

Biar lebih jelas, yuk intip apa itu iuran BPJS Ketenagakerjaan!

Apa Itu Iuran BPJS Ketenagakerjaan?

Tidak hanya BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan juga ada iurannya! Mungkin, para karyawan tidak merasa pernah ‘membayar’ atau ‘iuran’, karena iuran ini dipotong langsung dari gaji, bahkan biaya iuran tersebut biasanya tercatat di slip gaji.

Iuran BPJS ketenagakerjaan dapat bertindak sebagai safety net untuk pekerja
Iuran BPJS ketenagakerjaan dapat bertindak sebagai safety net untuk pekerja

Iuran BPJS Ketenagakerjaan sendiri adalah kontribusi keuangan yang harus dibayar oleh pekerja dan pengusaha di Indonesia ke lembaga ini. Seperti yang diketahui, BPJS Ketenagakerjaan adalah badan pemerintah yang menyediakan perlindungan jaminan sosial untuk pekerja dan tenaga kerja di Indonesia.

Iuran ini digunakan untuk membiayai program-program jaminan sosial yang ditawarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan, yang meliputi:

  • Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK): JKK memberikan perlindungan bagi pekerja atau tenaga kerja jika mengalami kecelakaan kerja atau penyakit akibat pekerjaan. Iuran JKK digunakan untuk memberikan manfaat kepada pekerja yang terluka atau mengalami cacat akibat kecelakaan kerja.
  • Jaminan Kematian (JKM): JKM memberikan manfaat kepada ahli waris atau keluarga pekerja yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat pekerjaan. Iuran JKM digunakan untuk memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan.
  • Jaminan Hari Tua (JHT): JHT adalah simpanan dana yang dibayarkan oleh pengusaha atas nama pekerja. Dana ini akan diberikan kepada pekerja ketika mencapai usia pensiun atau dalam keadaan lain yang ditentukan dalam peraturan.
  • Jaminan Pensiun (JP): Jaminan Pensiun adalah program yang memberikan manfaat kepada pekerja yang mencapai usia pensiun atau dalam keadaan pensiun sebagaimana diatur dalam peraturan.

Peraturan Perhitungan Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa perhitungan iuran BPJS Ketenagakerjaan ini tidak asal, alias ada peraturan resminya dari pemerintah, yakni:

“Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Iuran Jaminan Sosial Ketenagakerjaan: Peraturan ini mengatur lebih rinci tentang pengelolaan iuran BPJS Ketenagakerjaan, termasuk cara menghitung iuran, kategori pekerjaan, dan batasan-batasan tertentu”.

Lalu, apakah tarif biaya iuran semua karyawan sama? Untuk persentasenya sama, namun nilainya akan menyesuaikan beberapa faktor, salah satunya gaji. Jadi, untuk karyawan yang gajinya UMR dan level manajer, nilai tarif iurannya sudah pasti berbeda. Lantas apa saja faktornya?

Nah, hitungan iuran BPJS Ketenagakerjaan dapat berbeda-beda, tergantung pada beberapa faktor, yakni:

  1. Tarif Iuran: Iuran BPJS Ketenagakerjaan dihitung berdasarkan persentase dari upah pekerja. Pada saat pengetikan ini, tarif iuran umumnya adalah 3,7% dari total upah pekerja, dengan 2% ditanggung oleh pekerja dan 1,7% oleh pengusaha. Namun, ini dapat berubah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  2. Upah: Upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan iuran adalah upah bruto pekerja, termasuk gaji pokok, tunjangan, bonus, dan komisi, jika ada. Upah ini memiliki batasan maksimum dan minimum yang diatur oleh BPJS Ketenagakerjaan.
  3. Kategori Pekerjaan: Iuran BPJS Ketenagakerjaan dapat berbeda berdasarkan jenis pekerjaan. Pekerjaan yang dianggap lebih berisiko dapat memiliki tarif iuran yang lebih tinggi. Misalnya, pekerjaan di sektor konstruksi atau pertambangan mungkin memiliki tarif yang lebih tinggi daripada pekerjaan di sektor jasa.
  4. Kelas Jaminan: BPJS Ketenagakerjaan memiliki beberapa program jaminan, seperti jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan lain sebagainya. Iuran dihitung berdasarkan program jaminan yang disediakan oleh perusahaan.
  5. Masa Kerja: Beberapa aspek lain, seperti masa kerja pekerja, dapat mempengaruhi besarnya iuran. Misalnya, pekerja dengan masa kerja yang lebih lama mungkin memiliki tarif iuran yang lebih rendah.
  6. Tambahan Iuran: Selain iuran dasar, ada juga iuran tambahan yang bisa menjadi tanggungan pengusaha. Ini mungkin terkait dengan program jaminan khusus yang diberikan oleh perusahaan.
  7. Perubahan Tarif: Penting untuk diingat bahwa tarif iuran BPJS Ketenagakerjaan dapat berubah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, perusahaan perlu selalu memantau perubahan ini dan menghitung iuran dengan benar.
salah satu iuran BPJS adalah untuk jaminan masa tua karyawan
salah satu iuran BPJS adalah untuk jaminan masa tua karyawan

Cara Hitung Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Perhitungan iuran BPJS Ketenagakerjaan di Indonesia cukup sederhana dan didasarkan pada persentase tertentu dari upah bruto pekerja. Namun, penting untuk diingat bahwa tarif iuran ini dapat berubah sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini.

Berikut adalah contoh perhitungan iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk seorang pekerja dengan upah bulanan sebesar Rp5.000.000:

  • Tarif Iuran BPJS Ketenagakerjaan: Pada saat pengetikan ini, tarif iuran umumnya adalah 3,7% dari total upah pekerja (2% ditanggung oleh pekerja dan 1,7% oleh pengusaha/perusahaan). Ini dapat berubah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  • Upah Bruto Pekerja: Rp5.000.000
  • Iuran yang Ditanggung oleh Pekerja: (2% x Rp5.000.000) = Rp100.000
  • Iuran yang Ditanggung oleh Pengusaha: (1,7% x Rp5.000.000) = Rp85.000

Jadi, dalam contoh ini, pekerja akan membayar iuran sebesar Rp 100.000 dan pengusaha akan membayar iuran sebesar Rp 85.000 setiap bulannya.

Harap diingat bahwa perhitungan di atas hanya merupakan ilustrasi umum. Tarif iuran dan batasan upah yang digunakan untuk menghitung iuran dapat berubah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, beberapa pekerjaan atau industri mungkin memiliki tarif iuran yang berbeda sesuai dengan risiko pekerjaan yang terkait.

Untuk mendapatkan perhitungan yang lebih akurat, sebaiknya Anda menghubungi BPJS Ketenagakerjaan atau konsultan keuangan yang berpengalaman yang dapat membantu Anda menghitung iuran yang tepat berdasarkan situasi spesifik pekerjaan dan perusahaan Anda.

Menghitung BPJS Ketenagakerjaan Lebih Mudah dengan Software HRIS nusawork

Penggunaan software HRIS (Human Resources Information System) seperti nusawork memberikan kemudahan bagi perusahaan, khususnya departemen HR, dalam menangani berbagai aspek sumber daya manusia. Di antaranya adalah perhitungan iuran BPJS Ketenagakerjaan yang terintegrasi sebagai komponen utama dalam perhitungan payroll. Kelebihan lain dari HRIS adalah fleksibilitasnya dalam mengkustomisasi komponen payroll sesuai kebutuhan perusahaan. Tidak hanya itu, fitur perhitungan otomatisnya memastikan bahwa iuran dihitung sesuai dengan tarif dan persentase yang telah ditentukan.

Secara keseluruhan, nusawork sebagai software HRIS meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan iuran BPJS Ketenagakerjaan serta berbagai aspek lainnya dalam manajemen sumber daya manusia.

Saatnya beralih ke era digital dengan software HRIS dari nusawork!

mudahkan perhitungan gaji, perhitungan BPJS dan pajak dengan nusawork.

Artikel Terkait

nusawork-Attrition vs Turnover, Panduan Efektif HR Kelola Retensi Karyawan

Blog

Membedah Attrition vs Turnover, Panduan Efektif HR Kelola Retensi Karyawan

Sebagai seorang HR, memahami perbedaan antara employee attrition dan turnover adalah hal yang krusial dalam mengelola sumber daya manusia dengan efektif. Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, namun sebenarnya memiliki arti dan implikasi yang berbeda bagi perusahaan. Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat merancang strategi yang lebih baik untuk mempertahankan karyawan dan meningkatkan stabilitas organisasi. Apa itu Employee Attrition?…

tulus
|
15 April, 2025
nusawork-ump-2025

Blog

Daftar Lengkap Terupdate UMP di Indonesia Tahun 2025

UMP dan UMR Sering sekali menjadi topik hangat di dunia kerja Indonesia, terutama terkait dengan pembahasan upah minimum. Keduanya merupakan standar upah yang ditetapkan oleh pemerintah, namun memiliki perbedaan mendasar yang perlu dipahami oleh para pekerja maupun pengusaha. UMP, atau Upah Minimum Provinsi, adalah standar upah minimum yang berlaku di seluruh wilayah provinsi. Penetapan UMP ini dilakukan oleh gubernur dan…

tulus
|
11 February, 2025
nusawork individualisme vs kolektivisme

Blog

Individualisme vs. Kolektivisme: Menavigasi Perbedaan Budaya di Tempat Kerja

Perbedaan budaya dapat berdampak signifikan terhadap dinamika tempat kerja dan perilaku karyawan. Dua dimensi budaya yang menonjol, individualisme dan kolektivisme, membentuk cara individu mendekati pekerjaan, hubungan, dan pengambilan keputusan. Memahami nuansa budaya ini sangat penting untuk kepemimpinan dan manajemen yang efektif, khususnya di organisasi yang beragam. Pengertian Individualisme dan Kolektivisme Individualisme menekankan pencapaian pribadi, kemandirian, dan kemandirian. Dalam budaya individualistis,…

nusawork
|
06 February, 2025
nusawork

Siap untuk kerja lebih produktif dengan Nusawork?

Optimalkan administrasi HR perusahaan Anda dan tingkatkan produktivitas karyawan dengan sistem HR terintegrasi.