Sudah tahukah Anda? Perusahaan di masa kini, tidak lagi menganggap karyawannya sebagai sumber daya (human resources), tetapi lebih sebagai aset (human capital). Ketika Anda melihat karyawan sebagai aset, Anda bisa melakukan investasi pada karyawan, dengan mengadakan pelatihan (coaching), dan membantu anggota timnya menjadi lebih baik dan bertumbuh. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan yang tepat untuk pertumbuhan karyawan, sangatlah krusial.
Gaya kepemimpinan yang buruk menjadi salah satu faktor utama karyawan tidak betah berada di perusahaan, loh. Bahkan, Gartner menuturkan, 68% karyawan sudah memperhitungkan untuk mengajukan resign ketika mereka merasa tidak ada support dari pemimpinnya.
Dari sekian banyak gaya kepemimpinan yang berbeda, Anda perlu menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan karyawan Anda, demi mencapai tujuan perusahaan. Yuk, simak lebih lanjut tulisan ini!
Definisi Gaya Kepemimpinan

Pernahkah Anda menilai beberapa orang di lingkungan kerja Anda sebagai pemimpin yang hebat? Biasanya, penilaian ini tidak lepas dari gaya orang tersebut dalam memimpin anggota timnya.
Ia bukan hanya seseorang dalam jabatan tinggi di suatu perusahaan, yang sekadar memerintah anggota karyawannya. Orang ini mampu memotivasi, mengarahkan, dan mengelola sekelompok karyawannya, melalui pendekatan yang sesuai.
Gaya kepemimpinan didefinisikan sebagai teknik yang dipakai oleh pemimpin dalam sebuah organisasi/perusahaan, untuk mengarahkan dan mendelegasikan anggotanya dengan cara pendekatan tertentu.
Dengan gaya kepemimpinan sebagai kunci, seorang pemimpin bisa membuka “gembok potensi dan produktivitas” karyawannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Nah, output atas keberhasilan atasan dalam memilih gaya kepemimpinannya, bisa Anda lihat dari tercapainya KPI karyawan, tingkat kehadiran karyawan di kantor (bagi perusahaan yang menerapkan sistem Work from Office), serta hubungan komunikasi yang baik dengan atasan.
13 Tipe Gaya Kepemimpinan Karyawan

Setiap pemimpin memiliki tipe gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Perbedaan ini dipengaruhi dari kepribadian sang pemimpin, serta lingkungannya.
Dari banyaknya tugas-tugas yang diemban, seorang pemimpin perlu memiliki tipe gaya kepemimpinan yang tepat. Sehingga, karyawan yang dipimpin mampu memberikan kontribusi positif, bagi perusahaan.
Berikut 13 tipe gaya kepemimpinan yang sering ditemukan karyawan dalam sebuah perusahaan:
- Gaya Kepemimpinan Delegatif
Gaya kepemimpinan delegatif yang diterapkan oleh seorang pemimpin mengindikasikan bahwa, ia percaya dengan kemampuan serta integritas dari karyawan yang dipimpinnya. Pemimpin akan memberikan wewenang penuh terhadap keputusan yang diambil oleh karyawannya.
Namun, terkadang hal ini dapat memicu sikap saling menyalahkan antar karyawan, ketika keputusan yang telah mereka ambil tidak berjalan sesuai target
.
- Gaya Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan otoriter mengharapkan karyawan melakukan persis seperti yang diminta, sehingga melumpuhkan kreativitas dan kebebasan karyawan.
Biasanya, gaya kepemimpinan otoriter cocok diterapkan pada perusahaan atau industri yang ketat terhadap peraturan. Selain itu, bisa juga diterapkan untuk karyawan baru yang belum memiliki pengalaman di bidang yang dikerjakan.
- Gaya Kepemimpinan Demokratis
Tipe gaya kepemimpinan demokratis akan membutuhkan kontribusi dan komunikasi dua arah, antara pemimpin dan karyawan, dalam mengambil keputusan. Hasil keputusan ini nantinya tetap ditentukan oleh para pemimpin, kemudian didelegasikan pada karyawannya.
Dengan gaya kepemimpinan ini, pemimpin bisa menilai dan memberikan apresiasi yang tepat, untuk karyawannya.
- Gaya Kepemimpinan Situasional
Dalam gaya kepemimpinan situasional, sang pemimpin akan mengamati dan menganalisis terlebih dahulu mengenai kapabilitas anggota karyawannya. Sang pemimpin akan memperlakukan karyawannya dengan cara yang berbeda, masing-masing berdasarkan kapabilitas mereka.
Beberapa caranya yaitu, seperti diberi instruksi langsung, diikutsertakan dalam diskusi, hingga diberi kepercayaan penuh atas pekerjaannya.
- Gaya Kepemimpinan Karismatik
Sosok pemimpin yang karismatik biasanya sangat menjunjung nilai-nilai positif yang mereka pegang, dengan kepribadian yang kuat dan menonjol.
Karena kepribadiannya, serta keteguhannya dalam memegang prinsip, sosok pemimpin karismatik ini mampu mengubah pandangan karyawannya ke arah yang lebih baik.
- Gaya Kepemimpinan Transformasional
Sosok pemimpin transformasional mudah dijumpai di perusahaan skala kecil, dimana jumlah anggota karyawannya belum terlalu banyak.
Pemimpin dengan gaya transformasional ini adalah sosok cerdas dan enerjik. Ia juga mampu memotivasi karyawannya, sehingga masing-masing anggota karyawan termotivasi untuk memecah rekor target mereka sendiri.
- Gaya Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan Transaksional dapat dianalogikan seperti transaksi jual-beli. Sang pemimpin akan memberikan tugas kepada karyawannya. Bila dapat diselesaikan sesuai target, maka pemimpin akan memberikan reward kepada karyawannya, sebagai imbalan.
- Gaya Kepemimpinan Liberal
Pemimpin dengan gaya liberal cenderung memberikan kebebasan, dan tidak mengintervensi cara kerja karyawannya. Pemimpin yang liberal biasanya mengutamakan hasil kerja yang cepat, sehingga tidak terlalu banyak menuntut.
- Gaya Kepemimpinan Visioner
Pikiran dan pandangan pemimpin yang visioner, akan terfokus untuk perkembangan perusahaannya di masa depan. Pemimpin yang visioner biasanya selalu berinovasi dan tidak takut untuk mencoba strategi baru, demi mencapai target perusahaannya.
- Gaya Kepemimpinan Tim
Pemimpin dengan gaya ini memiliki pendekatan lebih dalam, untuk memahami kondisi anggota karyawannya. Selain itu, pemimpin tipe ini juga ikut bekerja sama dan berani meleburkan diri dalam konsekuensi yang telah disepakati bersama.
- Gaya Kepemimpinan Pembinaan
Sosok pemimpin dengan gaya pembinaan mampu menemukan dan mengembangkan kekuatan anggota timnya, agar selaras dengan target perusahaan. Sosok pembina ini haruslah seseorang yang mau berkolaborasi, dan mampu memberikan solusi konkret atas masalah yang dihadapi timnya.
- Gaya Kepemimpinan Multikultural
Seorang pemimpin multikultural biasanya berusaha untuk menghargai budaya dan perbedaan yang ada dalam timnya. Biasanya pemimpin ini ditemukan di perusahaan multinasional, yang anggotanya terdiri dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda.
- Gaya Kepemimpinan Strategis
Sosok pemimpin strategis dibutuhkan ketika perusahaan sedang memasuki masa transisi. Pemimpin ini akan memetakan langkah-langkah strategis yang akan dikerjakan timnya, sehingga dapat memenuhi tujuan perusahaan.
Cara Mengetahui Gaya Kepemimpinan Karyawan
Sebagai sosok yang mengayomi sebuah tim dalam perusahaan, Anda perlu mengenali diri anda sendiri serta karyawan yang Anda pimpin. Sehingga, karyawan Anda dapat mengeksekusi rencana kerja dengan efektif dan efisien. Berikut tips yang bisa Anda lakukan, untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang tepat, bagi karyawan Anda:
- Kenali karakter diri sendiri
- Memahami kapabilitas anggota karyawan
- Pahami industri perusahaan tempat bekerja
- Identifikasi kelebihan dan kelemahan diri Anda
- Tanyakan pendapat pemimpin senior di lingkungan kerja
- Pilih gaya kepemimpinan yang Anda rasa efektif, untuk diterapkan di perusahaan.
Mengelola Karyawan dengan Gaya Kepemimpinan yang Berbeda
Kesuksesan seorang pemimpin dalam membangun sebuah tim, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah ketepatan dalam memilih gaya kepemimpinan.
Lantas, apakah cukup untuk memilih satu gaya kepemimpinan yang Anda anggap cocok? Sebenarnya, Anda tidak bisa terpaku dengan hanya satu gaya kepemimpinan saja. Karena bisa jadi, kapabilitas setiap karyawan berbeda-beda.
Kapabilitas ini adalah gabungan dari kompetensi serta komitmen dari karyawan tersebut, dalam menjalankan pekerjaannya. Sehingga, diperlukan analisis mengenai kapabilitas (kompetensi dan komitmen) karyawan, sebelum menentukan gaya kepemimpinan Anda.
Masih bingung cara mengukur kapabilitas karyawan Anda? Tenang! Anda bisa coba gunakan pertanyaan-pertanyaan ini, untuk mengukur tingkat kapabilitas anggota karyawan Anda.
5 Pertanyaan untuk mengukur kompetensi karyawan:
- Apakah karyawan berpengalaman dalam menangani bidang pekerjaan yang ditugaskan?
- Apakah karyawan pernah mendapatkan pelatihan/pendidikan terkait bidang pekerjaan ini?
- Apakah karyawan tersebut memiliki fleksibilitas waktu dalam menangani pekerjaan?
- Apakah karyawan yang bersangkutan sering melakukan kelalaian/kesalahan?
- Apakah karyawan yang berkaitan memberikan kualitas hasil pekerjaan yang tinggi?
5 Pertanyaan untuk mengukur komitmen karyawan:
- Seberapa besar keinginan karyawan yang bersangkutan untuk mengambil tanggung jawab?
- Apakah karyawan tersebut bekerja dengan mengerahkan seluruh potensinya?
- Apakah karyawan yang terkait memperlihatkan inisiatif yang tinggi?
- Bagaimana inovasi dan usaha ekstra yang dilakukan karyawan ketika menghadapi masalah?
- Apakah karyawan ini memberikan saran-saran perbaikan?
Setelah menilai tingkat kapabilitas karyawan menggunakan pertanyaan-pertanyaan ini, Anda akan bisa menarik kesimpulan. Apakah kapabilitas karyawan yang menjalankan pekerjaan ini, berada pada tingkat rendah, sedang, atau tinggi.
Jika kapabilitas karyawannya rendah, maka gaya kepemimpinan yang bisa Anda terapkan adalah gaya kepemimpinan yang memiliki intervensi tinggi. Contoh tindakannya seperti mengajari, memberitahu, dan memberi instruksi.
Untuk kapabilitas karyawan yang sedang, maka Anda bisa coba lakukan gaya kepemimpinan yang intervensi sedang. Karyawan yang bersangkutan bisa diikutsertakan dalam diskusi mengenai apa yang sebaiknya dilakukan.
Bagi tingkat kapabilitas karyawan yang tinggi, Anda bisa gunakan gaya kepemimpinan intervensi rendah, dengan cara mendelegasikan sepenuhnya tugas tersebut kepada karyawan terkait.
Perbedaan Gaya Kepemimpinan dalam Setiap Karyawan dapat Menjadi Kekuatan
Setiap anggota karyawan pasti memiliki perbedaan karakter, latar budaya, serta kapabilitas. Sehingga, bisa jadi tidak cukup satu gaya kepemimpinan diterapkan dalam lingkungan kerja Anda.
Contohnya, karyawan yang baru dalam bidang pekerjaan terkait, membutuhkan lebih banyak bimbingan dan instruksi dari Anda, dibandingkan dengan karyawan lain yang sudah lama dan berpengalaman.
Tidak mudah menjadi sosok pemimpin yang mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang berbeda, sesuai dengan masing-masing karyawannya. Namun, hal ini bisa menjadi kekuatan diri Anda, yang banyak diidamkan oleh perusahaan.
Ribet nggak sih, HRD harus mendata sekian banyak kinerja karyawan? Belum lagi, kalau jumlah karyawannya banyak!
Jangan khawatir! Karena HRD di perusahaan Anda, bisa menggunakan layanan dari Nusawork! Wah, apa tuh? Jadi, Nusawork adalah software HR berbasis web dan aplikasi, yang dapat membantu perusahaan untuk mengatasi permasalahan operasional harian karyawan.

Layanan apa saja yang bisa digunakan? Mulai dari absensi hybrid, kelola cuti, sistem approval, catatan kinerja, hingga perhitungan penggajian.
Jadi, Anda bisa tracking semua data terkait karyawan, secara real time dengan software Nusawork. Misalnya, data dari jumlah absensinya, data kinerja sesuai KPI-nya, dan lain sebagainya.
Data-data tersebut, juga bisa digunakan sebagai bahan analisa perusahaan, untuk mendukung kinerja karyawan, bahkan untuk membantu membangun jiwa kepemimpinan mereka.
Bagaimana soal kecepatan, keakuratan, kemudahan dari software dan aplikasi Nusawork? Tenang! Dijamin aman terkendali dan mampu bersaing dengan software HR lainnya.
Nusawork juga memiliki fitur-fitur yang mumpuni lainnya, khususnya untuk segala penghitungan, yang membutuhkan keakuratan, seperti penggajian karyawan (payroll), PPH 21, tunjangan, hingga BPJS!
