Bekerja di perusahaan impian memang menjadi hal yang menyenangkan. Apalagi jika diperlakukan dengan baik, oleh perusahaan. Tapi, tidak sedikit karyawan yang menemukan perusahaan yang tidak memiliki perlakuan baik kepada karyawannya, dari berbagai faktor.
Di sini, perusahaan harus waspada, jika sudah banyak karyawan yang mulai memutuskan untuk keluar, atau meninggalkan perusahaan. Tapi, kira-kira hal apa saja yang membuat karyawan meninggalkan perusahaan? Lalu, bagaimana langkah darurat perusahaan, jika hal tersebut terjadi?
Alasan Karyawan Meninggalkan Perusahaan

Sebenarnya, ada banyak faktor dan alasan mengapa karyawan memutuskan untuk meninggalkan perusahaan. Berikut informasinya:
- Kurangnya atau terbatasnya peluang karir dan dukungan berupa program pengembangan skill
- Gaji dan tunjangan yang tidak memadai, serta waktu pembayaran yang tidak jelas
- Kondisi lingkungan kerja yang buruk, kurang suportif, hingga fasilitas yang juga kurang memadai
- Tidak adanya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (tidak work life balance)
- Tidak cocok dengan budaya, hingga kebijakan perusahaan
- Menerima tawaran pekerjaan yang lebih baik dari perusahaan saat ini dari banyak segi
Dampak Perusahaan yang Ditinggal Banyak Karyawan
Jika hanya ada satu karyawan yang pergi meninggalkan perusahaan, mungkin tidak berpengaruh banyak. Tapi, jika sudah ada banyak karyawan meninggalkan perusahaan, maka hal ini bisa memberikan dampak, yang cukup signifikan pada perusahaan.
Berikut ini adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi, jika banyak karyawan yang meninggalkan perusahaan antara lain:
1. Penurunan produktivitas
Pertama, jika ada banyak karyawan yang meninggalkan perusahaan, maka akan terlihat penurunan produktivitas kinerja karyawan, yang mungkin hanya tinggal beberapa orang saja. Misalnya, ketika satu divisi memiliki enam orang, lalu tiga orangnya memutuskan untuk resign, maka sisanya harus berusaha untuk saling melengkapi.
Tidak selamanya sisa karyawan bisa bertahan, bekerja dengan load pekerjaan yang banyak. Sehingga, dengan terjadi kondisi tersebut, bisa membuat karyawan yang tersisa mungkin merasa tertekan, akibat beban kerja yang lebih besar.
Selain itu, ditambah kurangnya dukungan dari karyawan lain yang telah pergi, dan masalah yang masih ada di perusahaan tersebut.
2. Biaya penggantian yang tinggi
Dampak yang selanjutnya yang mungkin dirasakan perusahaan adalah harus menanggung biaya, untuk merekrut dan melatih karyawan baru. Karena, karyawan baru harus mampu menggantikan karyawan yang telah meninggalkan perusahaan.
Tidak sedikit, biaya tersebut bisa dibilang sangat tinggi, yakni seperti:
- Biaya gaji, lemburan, tunjangan, dan lainnya untuk tim HR
- Fasilitas kantor (wifi, ATK, dan sebagainya)
- Biaya iklan di platform jobseeker atau platform lainnya
- Tes kesehatan calon karyawan
- Biaya agensi khusus rekrutmen
- Biaya onboarding dan training
Sehingga, ketika banyak karyawan resign, maka perusahaan harus merekrut karyawan dari luar untuk menggantikan secepat mungkin.
3. Hilangnya keahlian khusus dan pengalaman
Selanjutnya adalah perusahaan mungkin akan kehilangan keahlian khusus, dan pengalaman yang sangat berharga. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menjalankan operasi mereka dengan efisien dan efektif.
Manajemen juga akan mengubah organisasi kembali, untuk bisa menutupi kekosongan posisi akibat banyak karyawan yang resign.
4. Dampak pada budaya perusahaan
Dampak berikutnya juga bisa mempengaruhi budaya perusahaan, secara keseluruhan. Mengapa? Hal ini mungkin saja dapat terjadi, karena karyawan yang ditinggalkan mungkin merasa kurang termotivasi dan terisolasi.
Terlebih, mereka yang ditinggal juga mungkin tidak memiliki power untuk bisa mencari perusahaan yang lebih baik, dengan cepat. Sehingga, sisa karyawan yang ada, hanya bekerja atas dasar terpaksa.
5. Pengaruh terhadap hubungan dengan klien dan pelanggan
Bayangkan jika ada banyak karyawan yang memilih untuk resign, namun karyawan-karyawan tersebut sebelumnya sudah memiliki hubungan yang baik dengan klien dan pelanggan.
Hal tersebut, bisa saja akan mempengaruhi hubungan tersebut, dan juga bisa merusak reputasi perusahaan. Kalau yang pergi hanya satu atau dua karyawan saja, mungkin tidak terlalu berpengaruh, tapi kalau jumlah karyawan yang keluar ada banyak, itu bisa berdampak besar.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengambil tindakan untuk mencegah banyak karyawan meninggalkan perusahaan.
Ini dapat meliputi meningkatkan program manajemen sumber daya manusia, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan meningkatkan komunikasi dengan karyawan untuk memastikan bahwa mereka merasa dihargai dan didukung dalam pekerjaan mereka.
Cara Mencegah Karyawan Meninggalkan Perusahaan
Mencegah karyawan meninggalkan perusahaan bukanlah tugas yang mudah, karena keputusan karyawan untuk meninggalkan perusahaan bisa disebabkan oleh banyak faktor yang berbeda,di mana mayoritas dari internal perusahaan. Misalnya:
- Kesulitan dalam menjaga keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi
- Kurangnya kesempatan untuk berkembang
- Masalah dengan rekan kerja atau atasan
- Penawaran pekerjaan yang lebih menarik dari perusahaan lain.
Namun, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kemungkinan karyawan tetap bertahan di perusahaan, meskipun memang tidak mudah. Berikut informasinya:
1. Memberikan gaji dan tunjangan yang adil dan kompetitif
Kalau sudah menyangkut uang, karyawan pasti akan senang dan lebih menghargai perusahaan. Apalagi, perusahaan diberikan gaji dan tunjangan yang adil dan kompetitif.
Selain bisa mencegah karyawan meninggalkan perusahaan, perusahaan juga bisa menumbuhkan rasa loyalitas karyawan.
2. Menawarkan program pelatihan dan pengembangan
Cara selanjutnya, adalah dengan menawarkan program pelatihan dan pengembangan, agar karyawan memiliki kesempatan untuk berkembang. Tidak banyak perusahaan yang menyediakan fasilitas tersebut, sehingga perusahaan yang menyediakan hal tersebut, bisa membantu mencegah karyawannya pergi.
Pasalnya, karyawan tentu ingin berkembang dan mengembangkan keterampilan, selama bekerja di perusahaan tersebut. Di sisi lain, dengan menawarkan program pelatihan dan pengembangan, perusahaan juga dapat membantu karyawan meningkatkan keterampilan merek,a dan mempersiapkan mereka untuk posisi yang lebih tinggi dalam perusahaan.
3. Memberikan lingkungan kerja yang sehat dan ramah
Dari load pekerjaan, mungkin karyawan sudah merasa tertekan dan lelah. Tapi, jika diseimbangkan dengan lingkungan kerja yang sehat dan ramah, akan membuat karyawan bisa lebih betah.
Sehingga, perusahaan harus mengupayakan lingkungan kerja yang bersih, nyaman, aman, dan mempromosikan kebersamaan antar karyawan.
4. Memberikan insentif dan penghargaan
Tidak harus berbentuk uang, karyawan juga akan merasa dihargai dan termotivasi jika mereka mendapatkan insentif dan penghargaan, yang sesuai dengan kinerja mereka. Misalnya, diberikan sertifikat, plakat, hampers, voucher makan, tiket liburan, dan lainnya.
Jadi, perusahaan harus memberikan penghargaan yang sesuai dan insentif yang menarik, untuk mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras.
5. Melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan
Karyawan di perusahaan bukanlah robot, sehingga mereka juga butuh pengakuan, merasa dianggap, hingga dihargai. Jadi, coba mulai melibatkan mereka dalam berbagai hal, dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka.
Pasalnya, di sini perusahaan juga harus mempertimbangkan masukan dan pandangan karyawan dalam membuat keputusan strategis.
6. Meningkatkan komunikasi dan transparansi
Buatlah karyawan merasa dihargai dan dihormati, dengan meningkatkan komunikasi dan transparansi dalam berbagai hal, seperti kebijakan perusahaan, tujuan, dan kinerja. Dengan memperbaiki komunikasi dan transparansi, perusahaan dapat membangun kepercayaan karyawan dan membantu mereka merasa lebih terlibat dalam pekerjaan mereka.
Namun, meskipun melakukan tindakan di atas, karyawan tetap memiliki kebebasan untuk memilih apakah ingin tetap bekerja di perusahaan atau tidak. Oleh karena itu, perusahaan juga harus siap menghadapi situasi di mana karyawan memutuskan untuk meninggalkan perusahaan dan harus memiliki rencana pengganti untuk menghindari kerugian yang berlebihan.
Kelola Karyawan Dengan Nusawork Bisa Jadi Solusi Cegah Karyawan Resign

Mungkin di sini Anda sebagai pihak perusahaan, sulit untuk memantau pergerakan karyawan. Mulai dari data absensinya, kinerja, hingga kritikan atau feedback karyawan untuk perusahaan.
Menerapkan pemantauan dan pemberdayaan karyawan, mungkin memang sulit untuk dilakukan, apalagi jika skala perusahaannya besar, dengan jumlah karyawan yang banyak. Belum lagi, tenaga HRD di perusahaan Anda juga terbatas.
Sebagai solusi, di sini Anda bisa menggunakan software khusus HR seperti Nusawork, untuk membantu mengelola sekaligus memberdayakan karyawan, agar mereka merasa dianggap, dihargai, dan betah bekerja di perusahaan Anda.
Misalnya, dengan Nusawork Anda bisa melihat data absensi secara realtime, untuk menghitung gaji, hingga tunjangan yang lebih adil. Lalu, data kinerja karyawan yang bisa digunakan untuk membantu melihat siapa saja yang patut untuk diberikan bonus atau penghargaan dan lainnya.
Nusawork atau software HR berbasis web dan aplikasi ini, menjadi teknologi masa kini yang bisa membantu perusahaan, untuk mengatasi permasalahan operasional harian karyawan dengan ESS (employee self service) yang memudakan karyawan dari melakukan absensi, request / pengajuan lembur, cuti dan lain lain. hal ini hanya mudahkan HR, juga membuat karyawan merasa di hargai & diberdayaan.
Bahkan, dengan Nusawork Anda juga bisa tracking semua data terkait karyawan, secara real time, untuk kebutuhan perhitungan gaji, pajak, bonus, lembur, insentif, hingga tunjangan.
Selain itu, data-data karyawan tersebut juga bisa digunakan sebagai bahan analisa perusahaan, untuk mendukung kinerja kehadiran karyawan, bahkan untuk membantu program pengembangan karir karyawan.