Percaya atau tidak, departemen HR di era digital sekarang ini pekerjaannya jauh lebih kompleks ketimbang di era manual sebelumnya. Mengapa demikian? Coba saja Anda bayangkan, apa-apa sekarang semua serba digital.
Belum lagi sistem pekerjaan yang hybrid atau masih WFH (work from home) yang membuat HR perlu menerapkan sistem pengawasan yang aplikatif dan membantu untuk mengukur manajemen kinerja karyawan. Seperti apa kompleksnya tugas HR di era digital? Baca selengkapnya di sini!
1. Inovator

HR adalah motor penggerak perubahan sistem dalam organisasi perusahaan. Bagaimana mengelola sumber daya manusia (SDM) adalah tugas HR. HR haruslah melakukan inovasi untuk beradaptasi pada sistem digital sekarang ini.
Dimana fokus utamanya sebagai innovator adalah melakukan perekrutan SDM yang menjawab kebutuhan digital. Menciptakan budaya yang kondusif, serta memberikan pelatihan kepada SDM untuk berangkat meninggalkan sistem lama dan menuju sistem baru digitalisasi.
2. Penggerak Bisnis

HR memainkan peran kunci untuk mendorong organisasi ke depannya. Intinya, fungsi HR tidak semata fungsi personalia, seperti menangani penggajian, pelatihan, melainkan juga berperan dalam pengembangan organisasi. Melalui HR, perusahaan perlu melakukan pendekatan digital sebagai mode penanganan SDM.
3. Kolaborator

Teknologi dan digital telah mengubah cara perusahaan mengembangkan sistem organisasi perusahaannya. Perilaku market perusahaan mengalami perubahan drastis yang tentu saja perlu dibarengi dengan perilaku tenaga kerja yang juga melek digital. Ini dimulai dari bagaimana HR menyederhanakan proses perekrutan dan membangun manajemen kinerja yang adaptif terhadap teknologi dari sejak dini.
Tanda Perusahaan Menerapkan Digitalisasi pada Sistem HR
Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki strategi bisnis yang berbeda. Namun, digitalisasi pada perusahaan bisa dilihat dari hal-hal berikut ini:
1. Otomatisasi

Penerapan otomatisasi akan mengurangi kebutuhan SDM untuk melakukan pengisian data berulang. Efisiensi ini akan membantu SDM untuk memaksimalkan waktu untuk pemikiran kritis dan ide-ide kreatif. Pada akhirnya, ini diharapkan membuat SDM menghasilkan pekerjaan yang lebih tepat guna dan memotivasi.
2. Onboarding Online

Efisiensi yang disebabkan oleh digitalisasi akan membantu SDM untuk lebih berinteraksi dengan sesama karyawan. Sangat penting untuk memanusiakan kantor guna membangun ruang kerja yang sehat.
3. Chatbot HR

Dengan sistem chatbot HR, alih-alih menggunakan HR yang menjawab pertanyaan, chatbot HR akan menghemat waktu, efisiensi, dan kemudahan karyawan untuk mengajukan pertanyaan kepada HR.
4. Rekrutmen Berbasis Artificial Intelligence (AI)

Rekrutmen manual akan menguras tenaga, apalagi kalau jumlah CV dan portofolio yang harus dicek mencapai ratusan. Menggunakan teknologi AI dalam proses perekrutan akan membantu memilah dan mengurasi lamaran yang masuk. Ini akan sangat membantu mengurangi beban kerja HR, sehingga HR bisa lebih memaksimalkan pada tugas dan fungsi kerja yang lain.

Digitalisasi HR pada dasarnya meringankan tugas HR, memaksimalkan fungsi organisasi, menargetkan SDM yang sesuai dengan perkembangan era sekarang, serta menjawab kebutuhan fungsional dari pasar dan organisasi sendiri. Penggunaan teknologi jaringan dan internet melalui perangkat dan aplikasi akan membantu organisasi mencapai visi misinya lebih jelas.
Dewasa ini, sudah semakin banyak aplikasi yang memudahkan kerja HR baik dari segi payroll maupun kebutuhan administrasi lainnya. Salah satunya adalah Nusawork HR yang memberikan kemudahan operasional, untuk perusahaan skala kecil, menengah, ataupun besar. Efisiensi dan produktivitas adalah tujuan dari pengadaan sistem digitalisasi HR pada Nusawork. Tertarik mengaplikasikannya pada perusahaan Anda? Cek informasi lengkapnya di sini!