Toxic workplace lebih dari sekadar berkumpulnya orang-orang dengan perilaku toksik di satu tempat kerja yang sama. Ini adalah tentang kultur yang menyimpang, norma-norma yang menurunkan produktivitas yang pada akhirnya berpengaruh pada performa perusahaan itu sendiri. Pada akhirnya hal ini akan mengubur energi, rasa kebersamaan dan optimisme yang ada.
Ada berbagai alasan yang menyebabkan sebuah perusahaan menjadi toxic workplace. Namun ada satu elemen universal yang tidak bisa disangkal menjadi penyebab munculnya budaya beracun dalam bisnis. Salah satunya adalah pimpinan yang tidak bijaksana dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Lalu, langkah apa saja yang bisa Anda lakukan untuk mengubah toxic workplace dan membangun budaya kerja yang lebih baik?

Stop Micromanaging
Sebagian besar toxic workplace bermula dari cara kepemimpinan yang mendikte. Micromanaging akan membuat ruang gerak karyawan menjadi terbatas dan ini adalah racun yang perlu diwspadai. Jika Anda ingin membuat kemajuan yang besar, mulailah memberikan sebagian besar otonomi dengan membiarkan karyawan mengerjakan sendiri tugas mereka tanpa komando dan kontrol berlebihan.
Atasi Segera Karyawan dengan Kinerja Buruk
Orang berkinerja tinggi cenderung akan merasa frustrasi jika rekan-rekan kerjanya bermasalah dan membuat semua tugas jadi terhambat. Pastikan karyawan berkinerja buruk memahami kekurangan mereka dan beri mereka waktu singkat untuk memperbaikinya. Jika tidak bisa, jangan ragu untuk menggantinya dengan orang yang memang memiliki kompetensi.
Sesuaikan Sumber Daya yang Ada dengan Prioritas Anda
Bisnis tidak selalu tentang ‘menghasilkan untung sebesar-besarnya, dengan modal sesedikit-sedikitnya’. Ketika karyawan merasa tidak memiliki kapasitas untuk menyelesaikan tuntutan yang Anda minta, mereka pada akhirnya akan merasa frustrasi dan tidak akan bisa berbuat lebih banyak dari apa yang sudah mereka lakukan saat ini.
Hargai Setiap Orang yang Ada di Perusahaan Anda
Banyak orang toksik terbentuk akibat perasaan diremehkan dan tidak dihargai. Namun, hal ini akan berubah total ketika para pemimpin menaruh rasa ingin tahu yang tulus pada mereka. Memerhatikan semua karyawan, menanyakan perkembangan karier hingga pertumbuhan pribadi mereka.
Pujian, pengakuan bahkan rewards akan membuat karyawan merasa dihargai. Ini bisa meminimalisasi menyebarnya ‘racun’ di perusahaan Anda.
Manfaatkan Teknologi
Saat ini, perkembangan teknologi telah membuat beragam pekerjaan menjadi lebih mudah dan sederhana. Ketika perusahaan Anda mengadopsi teknologi dan proses kerja lebih efisien, karyawan punya lebih banyak waktu untuk melakukan hal lain seperti mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan dan lain sebagainya.

Teknologi berupa HR software juga menjadi salah satu hal yang dapat menurunkan tingkat toksisitas di perusahaan Anda. Sistem presensi, pengajuan cuti serta lembur yang lebih mudah akan meningkatkan kepuasan karyawan yang pada akhirnya mengubah toxic workplace ke arah yang positif.
Ingin mengimplementasikan HR & Payroll Management yang lebih baik di perusahaan Anda? Nusawork adalah solusinya. Cek informasi selengkapnya di sini.